1. Tujuan[Kembali]
- Memahami konsep dasar antarmuka perangkat keras menggunakan mikroprosesor, khususnya dengan menggunakan teknik decoding.
- Mempelajari cara kerja decoder NAND dalam mengatur akses ke perangkat periferal yang terhubung dengan mikroprosesor.
- Mengimplementasikan dan menguji rangkaian antarmuka menggunakan decoder NAND dan IC 8255 sebagai perangkat I/O yang dapat diprogram.
2. Alat dan Bahan[Kembali]
- Mikroprosesor 8088: Digunakan sebagai pusat pengendali dalam sistem untuk memproses dan mengeksekusi instruksi.
- Decoder NAND (IC 74LS30): Komponen utama untuk melakukan decoding alamat dalam rangkaian antarmuka.
- IC 8255 (Programmable Peripheral Interface): Digunakan untuk mengatur port input/output yang dapat diprogram, memfasilitasi komunikasi antara mikroprosesor dan perangkat periferal.
- IC 74LS245 (Bus Transceiver): Digunakan untuk mengendalikan aliran data antara bus mikroprosesor dan perangkat periferal.
- IC 74LS138 (Decoder): Alternatif untuk decoder NAND, digunakan dalam pengaturan alamat yang lebih spesifik.
- Resistor dan LED: Digunakan sebagai indikator output untuk menunjukkan status operasional rangkaian.
- Kabel Penghubung: Untuk menghubungkan komponen dalam rangkaian.
- Breadboard atau PCB: Media untuk merakit dan menguji rangkaian.
- Power Supply: Untuk memberikan tegangan yang dibutuhkan oleh rangkaian (umumnya +5V).
3. Dasar Teori[kembali]
Teknik interface perangkat keras melibatkan proses menghubungkan mikroprosesor dengan perangkat periferal, seperti sensor, display, dan memori tambahan, melalui port input/output. Salah satu metode yang digunakan untuk mengatur komunikasi ini adalah dengan memanfaatkan decoder NAND.
Decoder NAND merupakan rangkaian logika yang menggunakan gerbang NAND untuk menghasilkan sinyal output berdasarkan kombinasi sinyal input yang diterima. Dalam konteks antarmuka mikroprosesor, decoder NAND berfungsi untuk memilih perangkat tertentu di antara banyak perangkat yang terhubung ke bus alamat berdasarkan alamat yang dikirim oleh mikroprosesor.
Pada dasarnya, mikroprosesor menggunakan bus alamat untuk menentukan lokasi memori atau perangkat I/O yang akan diakses. Decoder NAND memeriksa kombinasi bit tertentu dari bus alamat untuk mengaktifkan sinyal kendali yang tepat. Misalnya, ketika mikroprosesor mengirim alamat tertentu, decoder NAND dapat menghasilkan sinyal aktif rendah yang digunakan untuk mengaktifkan IC 8255, memungkinkan komunikasi dengan perangkat periferal yang terhubung.
Prinsip Kerja Decoder NAND dalam Antarmuka:
- Penerimaan Alamat: Decoder NAND menerima alamat dari mikroprosesor melalui bus alamat.
- Pembentukan Sinyal Kontrol: Berdasarkan kombinasi bit alamat, decoder NAND menghasilkan sinyal kontrol yang akan mengaktifkan atau menonaktifkan perangkat periferal.
- Aktivasi Perangkat: Sinyal kontrol dari decoder NAND mengaktifkan IC 8255 atau komponen lainnya, memungkinkan data dibaca atau ditulis pada perangkat periferal yang sesuai.
4. Percobaan[kembali]
Langkah-langkah Percobaan:
Perakitan Rangkaian:
- Hubungkan bus alamat mikroprosesor ke input dari decoder NAND (IC 74LS30).
- Hubungkan output dari decoder NAND ke input chip select (CS) dari IC 8255.
- Pasang IC 74LS245 untuk mengendalikan aliran data antara mikroprosesor dan IC 8255.
- Hubungkan LED ke output port IC 8255 melalui resistor untuk menunjukkan status output.
Pengaturan Alamat:
- Konfigurasi bus alamat sehingga saat alamat 300H dikirim, output dari decoder NAND menghasilkan sinyal aktif rendah.
- Sinyal ini akan mengaktifkan IC 8255, memungkinkan perangkat periferal yang terhubung untuk berkomunikasi dengan mikroprosesor.
Pengujian:
- Tambahkan power supply untuk memberikan daya pada rangkaian.
- Kirimkan alamat 300H dari mikroprosesor.
- Amati apakah LED menyala sebagai indikasi bahwa IC 8255 telah diaktifkan dan data dari mikroprosesor diterima dengan benar.
- Uji dengan mengirimkan data yang berbeda untuk memverifikasi bahwa rangkaian berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
0 Komentar