1. Jurnal[Kembali]



Gambar 1.1. Jurnal percobaan 3a.

Gambar 1.2. Jurnal percobaan 3b.


2. Alat dan Bahan[Kembali]

  1. Panel DL 2203D 
  2. Panel DL 2203C 
  3. Panel DL 2203S
  4. Jumper
  5. Software Proteus

Gambar 2.1. Modul panel percobaan.
      


Gambar 2.2. Jumper.


Gambar 2.3 Proteus

3. Rangkaian Simulasi[Kembali]



Gambar 3.1. Rangkaian percobaan 3a.

Gambar 3.2. Rangkaian percobaan 3b.


4. Prinsip Kerja[Kembali]

Rangkaian menggunakan 2 IC: 74193 dan 74192. Kedua IC ini merupakan jenis synchronous binary counter, yaitu jika disederhanakan rangkaiannya maka untuk setiap flip flop yang tersedia terhubung langsung ke sinyal clock masing-masing. 74193 dapat menghasilkan counter 4 bit penuh (15 level output), sedangkan 74192 hanya menghasilkan perhitungan dari desimal 0-9 (0000-1001). Untuk konfigurasi pin kedua IC adalah sama, sehingga pada rangkaian pin-pin yang sama dari kedua IC inputnya disatukan. Dengan pemilihan konfigurasi pin ini, output rangkaian dapat menghasilkan baik berupa counter up ataupun counter down. Pada praktikum, inputan saklar/switch akan divariasikan sesuai kondisi sehingga akan dilihat keluaran dari rangkaian counter. 

5. Video [Kembali]



Video percobaan 3(a dan b).


6. Analisa[Kembali]

1. Analisa keterangan pada masing-masing kondisi terhadap output
Jawab:

Percobaan 3a

Rangkaian dijalankan dengan input awal masing-masing saklar sebagai berikut:
S4 = S5 = S6 = S7 = 0, S1 = 1, S2 = 0, S3 = 1, S0 = 0.

  • Kondisi pertama (S0 = 1, S1 = S2 = S3 = X)
"No counter"
Output rangkaian counter dari kedua IC yang dihasilkan adalah keseluruhannya 0. Hal ini karena pin MR yang terhubung dengan switch S0 diberi logika 1 sehingga menjadi aktif dan mengakibatkan rangkaian direset seluruhnya menjadi 0.

  • Kondisi kedua (S0 = S1 = 0, S2 = S3 = X)
"No counter"
Output rangkaian keseluruhannya masih 0. Meskipun pin MR sudah nonaktif, akan tetapi tetap tidak ada konfigurasi pin counter baik counter up ataupun counter down yang diaktifkan. Sehingga output rangkaian tetap masih 0.

  • Kondisi ketiga (S0 = S1 = S2 = S3 = 0)
"No counter"
Output rangkaian masih 0, karena masih belum ada konfigurasi pin counternya yang aktif.

  • Kondisi keempat (S0 = 0, S1 = CLK, S2 = S3 = 1)
"Counter UP"
Pada kondisi ini output rangkaian dari kedua IC menampilkan counter up, karena konfigurasi pin counter up diaktifkan, yaitu dengan memberi S1 yang terhubung ke pin UP dengan sinyal clock dan S2 yang terhubung ke pin DN dengan logika 1. IC 74193 menampilkan counter up mulai dari desimal 0-15 (0000 - 1111). Sedangkan IC 74192 menampilkan counter up mulai dari desimal 0-9 (0000-1001).

  • Kondisi kelima (S0 = 0, S1 = 1, S2 = CLK, S3 = 1)
"Counter DOWN"
Pada kondisi ini output rangkaian dari kedua IC menampilkan counter down, karena konfigurasi pin counter down diaktifkan, yaitu dengan memberi S1 yang terhubung ke pin UP dengan logika 1 dan S2 yang terhubung ke pin DN dengan sinyal clock. IC 74193 menampilkan perhitungan mulai dari desimal 15 sampai 0 (1111-0000). Sedangkan IC 74192 menampilkan perhitungan mulai dari desimal 9 sampai 0 (1001 - 0000).

Percobaan 3b

Rangkaian dijalankan dengan input awal masing-masing saklar sebagai berikut:
S4 = S5 = S6 = S7 = 0, S1 = 0, S2 = 1, S3 = 1, S0 = 0.

  • Kondisi pertama (S0 = 1, S1 = X, S2 = 0, S3 = X)
"No counter"
Output rangkaian yang dihasilkan adalah 0. Hal ini karena pin MR yang terhubung dengan switch S0 diberi logika 1 dan menjadi aktif, mengakibatkan rangkaian direset seluruhnya menjadi 0.

  • Kondisi kedua (S0 = 0, S1 = S2 = X, S3 = 0)
"No counter"
Output yang dihasilkan keseluruhannya 0, karena pin PL(active low) yang terhubung dengan saklar S3 diberi logika 0 sehingga menjadi aktif, dan output yang ditampilkan adalah sesuai konfigurasi pin inputan D0-D3, yang mana nilainya adalah D0 = D1 = D2 = D3 = 0 sehingga output rangkaian counter menjadi 0000.

  • Kondisi ketiga (S0 = S1 = 0, S2 = 1, S3 = 0)
"No counter"
Output yang dihasilkan masih sama seperti kondisi sebelumnya karena pada kondisi ini pin PL juga masih aktif sehingga output masih tetap sama.

  • Kondisi keempat (S0 = 1, S1 = 0, S2 = S3 = 1)
"No counter"
Output rangkaian counter direset menjadi 0. Hal ini karena pin MR yang terhubung dengan switch S0 diberi logika 1 sehingga menjadi aktif dan mengakibatkan rangkaian direset seluruhnya menjadi 0.

  • Kondisi kelima (S0 = 0, S1 = 1, S2 = 0, S3 = 1)
"Counter DOWN"
Output rangkaian yang dihasilkan adalah counter down. Hal ini karena pin DN terhubung ke output gerbang OR kedua yang nilainya toggle. Output gerbang OR kedua bernilai toggle karena inputnya diberi sinyal clock dan logika 0. Sedangkan pin UP dihubungkan dengan output gerbang OR pertama yang nilainya 1.

  • Kondisi keenam (S0 = S1 = 0, S2 = S3 = 1)
"Counter UP"
Output rangkaian yang dihasilkan adalah counter up, karena pada kondisi ini kebalikan dari kondisi sebelumnya, yang mana output gerbang OR pertama menjadi toggle sehingga seolah-olah menjadi sinyal clock untuk pin UP, dan output gerbang OR kedua berlogika 1 dan terhubung ke pin DN sehingga konfigurasi pin untuk counter up menjadi aktif.

2. Pada percobaan 3, terdapat 2 IC. Jelaskan perbedaan dari masing-masing IC!
Jawab:

Perbedaannya terletak pada banyaknya perhitungan counter output yang tersedia:
  • IC 74193
Dapat menghasilkan output counter sebanyak 4 bit penuh, yaitu 2^4 = 16. Artinya output counter yang tersedia sebanyak 16 level, yaitu mulai dari desimal 0 (0000) sampai desimal 15 (1111).

  • IC 74192
Hanya dapat menghasilkan output counter dari bilangan desimal 0 (0000) sampai desimal 9 (1001). 

    3. Berapa tegangan minimal yang dibutuhkan untuk mengaktifkan kedua IC?
    Jawab:

    Berdasarkan datasheet, pada kondisi operasi yang direkomendasikan, tegangan minimal yang dibutuhkan adalah 4.75 V. Sehingga untuk tegangan dengan rentang di bawah ini, sudah tidak termasuk yang direkomendasikan, karena tegangan yang terlalu rendah bisa saja menyebabkan IC menjadi tidak stabil

    Sehingga dalam prakteknya langsung, digunakan tegangan sebesar 5 V, karena 5 V adalah tegangan nominal untuk kondisi operasi yang direkomendasikan.

    7. Link Download[Kembali]

    File HTML [klik]

    Rangkaian Percobaan 3a [klik]

    Rangkaian Percobaan 3b [klik]

    File Video Percobaan [klik]

    Download datasheet 74193 [klik]

    Download datasheet 74192 [klik]

    Download datasheet Gerbang OR [klik]